Minggu, 11 Desember 2022

Aplikasi eRapor Kurikulum 2014 ver 2022.1



Aplikasi erapor kurikulum 2013 (K-13) jenjang SMP versi 2022.1. Aplikasi e-Rapor K13 SMP adalah perangkat lunak berbasis web yang berfungsi untuk manajemen penilaian dan menyusun laporan capaian kompetensi peserta didik (Rapor) pada satuan pendidikan jenjang SMP yang melaksanakan Kurikulum 2013.


e-Rapor K13 SMP dikembangkan dengan mengacu pada kaidah-kaidah sistem penilaian/asesmen sebagaimana termuat dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum 2013


e-Rapor K-13 SMP terintegrasi dengan aplikasi Dapodik melalui web services yang telah disediakan Dapodik.


e-Rapor K-13 SMP dikembangkan oleh Tim Pengembang e-Rapor Direktorat SMP, Kemdikbudristek


e-Rapor K-13 SMP dapat didownload dan digunakan secara gratis bagi seluruh sekolah jenjang SMP di Indonesia yang telah melaksanakan Kurikulum 2013.

 

Syarat Berjalannya Sistem Aplikasi E-rapor SMP

Syarat Teknis Server

Untuk mendukung instalasi e-Rapor K13 SMP Versi 2002.1 diperlukan server atau komputer yang difungsikan sebagai server dengan spesifikasi minimal:

  • Prosesorsetara core i3.
  • OS windows 8, 10, 11 (64/32 bit) atau Windows Server.
  • RAM minimal 4 GB.
  • Ruang kosong pada drive C minimal 1 GB.


Langkah Persiapan

Agar instalasi dapat berjalan dengan baik, beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain:

  • Server atau komputer yang difungsikan sebagai server.
  • Non aktifkan Windows firewall.
  • Nonaktifkan anti virus yang terpasang pada server atau komputer saat proses instalasi.
  • Pastikan pada server atau komputer telah terinstall web browser terbaru  tanpa plugin misalnya chrome atau mozilla firefox.
  • Untuk resolusi hardware pengguna di optimalkan dengan resolusi 1024 Px.


Konfigurasi jaringan E-rapor 2013 SMP

  • Aplikasi e-Rapor K13 SMP hanya dipasang pada salah satu komputer server (1 sekolah 1 aplikasi).
  • Aplikasi e-Rapor tidak boleh diinstal pada setiap komputer guru
  • Untuk kerja oleh guru mapel, wali kelas maupun siswa dilakukan melalui browser dengan mengakses IP server e-Rapor.
  • Untuk menghubungkan komputer Server e-Rapor K13 SMP dengan Dapodik maupun dengan komputer.guru/wali/siswa dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan LAN baik dengan menggunakan Kabel LAN maupun Wifi.

Alternatif jaringan E-rapor K-13 SMP

  • Aplikasi e-Rapor K13 SMP dan Dapodik dipasang pada Cloud Server (1 sekolah 1 aplikasi).
  • Untuk kerja oleh Admin, guru mapel, wali kelas maupun siswa dilakukan melalui browser dengan mengakses IP Cloud Server e-Rapor / Alamat Domain e-Rapor.
  • Agar Cloud Server e-Rapor K13 SMP terhubung dengan komputer Admin/guru/wali/siswa harus terkoneksi dengan jaringan Internet.

4 Komponen Utama Pengguna e-Rapor K-13 SMP

1. Administrator
  1. Mendaftarkan Webservice
  2. Mengambil data dapodik
  3. Membuat data user
  4. Mengecek dan menyesuaikan referensi data dari dapodik
  5. Membuat referensi Lokal (Pembelajaran, mapping rapor, penyesuaian logo sekolah dan pemda, TTD Kepsek dan TTD Wali kelas, input tanggal rapor)
  6. Cetak Leger
  7. Backup Restore Data e-Rapor

2. Wali kelas
  1. Input Tujuan Pembelajaran
  2. Input Nilai Akhir
  3. Pilih TP tercapai dan TP perlu peningkatan
  4. Input Nilai Ekstrakurikuler (khusus guru yang diberikan Input kenaikan kelas tugas tambahan pembina ekskul)

3. Guru
  1. Edit data siswa
  2. Input Rekap Kehadiran
  3. Input Capaian Profil Pelajar Pancasila (P3)
  4. Input nilai ekstrakurikuler
  5. Input kenaikan kelas
  6. Cetak Leger

4. Siswa 
  1. Cek capaian nilai Rapor dari semester 1-6
  2. Download dan cetak Rapor
  3. Edit data siswa

FITUR TAMBAHAN
  • Edit Profil, ubah password, cek nilai sebelumnya
  • Status penilaian
  • Download rincian nilai
  • Import nilai

Download Aplikasi e-Rapor Kurikulum 2013 SMP


Silakan mengunduh aplikasi e-Rapor Kurikulum 2013 SMP di bawah ini:


Installer Aplikasi e-Rapor Kurikulum 2013 SMP (download)


Installer Aplikasi e-Rapor Kurikulum 2013 SMP - Alternatif 1 (download)


Installer Aplikasi e-Rapor Kurikulum 2013 SMP - Alternatif 2 (download)


Manual Aplikasi e-Rapor Kurikulum 2013 SMP (download)


Manual Aplikasi e-Rapor Kurikulum 2013 SMP - Alternatif 1 (download)


Manual Aplikasi e-Rapor Kurikulum 2013 SMP - Alternatif 2 (download)


Panduan Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum 2013 (download)

Selasa, 10 Juni 2014

KISI2



1.        Karya seni rupa yang memiliki fungsi pakai disebut ... 
2.        Karya seni rupa primitif yang masih ada di Nusantara adalah ...

3.        Berikut ini merupakan jenis karya seni rupa 2 Dimensi, kecuali ...
4.        Bahan yang biasa digunakan untuk anyaman kipas adalah ... 
5.        Salah satu contoh hasil karya desain komunikasi visual adalah ...
6.        Kain putih yang digunakan untuk membuat batik tulis disebut ...
7.        Yang bukan termasuk gambar ilustrasi adalah ...
8.        Daerah Rajapolah Tasikmalaya terkenal sebagai pusat kerajinan ... di Jawa Barat
9.        Gambar di bawah ini  merupakan karya seni yang berasal dari daerah ...
10.    Nilai keindahan, keamanan dan kenyamanan sebuah karya desain disebut …
11.    Yang dimaksud dengan “Form follow function” adalah …
12.    Batik yang paling baik dan tradisional adalah …
13.    Berikut yang tidak termasuk bahan atau alat untuk membatik, adalah …
14.    Batik berasal dari kata dan ... yang berarti membuat titik atau tutul.
15.    Batik pesisiran yang terkenal adalah …
16.    Mega Mendung merupakan ragam hias batik daerah
17.    Gambaran sayap garuda pada batik melambangkan …
18.    Alat yang berfungsi mengambil “malam” adalah ...
19.    Penggayaan bentuk dalam teknik membuat motif batik dikenal dengan istilah …
20.    Langkah awal untuk membuat batik adalah ...
21.    Proses memasukan kain batik ke air mendidih supaya malamnya terlepas dari kain disebut
22.    Berikut yang tidak termasuk fungsi gambar ilustrasi …
24.    Gambar seni atau rangkaian gambar yang disertai cerita (dialog) disebut …
25.    Yang dimaksud dengan pameran homogen adalah ...
26.    Yang dimaksud dengan pameran heterogen adalah ...

27.    Karya seni terapan (applied art) menekankan tujuan estetis dan ...
28.    Orang yang gemar mengumpulkan banyak karya seni antik/ mahal disebut ...
29.    Teknik melubangi dalam karya seni kerajinan biasa disebut ...
30.    Bentuk rumah di Sumatera Barat yang besar, memanjang serta bagian atapnya menyerupai tanduk kerbau disebut ...
31.    Tempat untuk latihan berapresiasi karya seni rupa misalnya ...
32.    Pakaian khas salah satu suku di Papua adalah ...
33.    Orang yang melakukan kegiatan mengamati, menghayati, dan menilai karya seni disebut ...
34.    Pensil yang cocok untuk menggambar biasanya bersifat lunak dan diberi kode ...
35.    Bahan kertas yang warnanya menyala disebut ...

36.    Seni rupa terapan dapat digolongkan menjadi ... dan ...
37.    Bentuk motif yang berupa suluran tumbuhan yang merambat dan biasa menjadi pola yang diulang-ulang disebut gambar...

38.    Sentra kerajinan keramik yang terkenal di Jawa Barat adalah ...
39.    Dalam kegiatan pameran, tugas seorang  seksi  dekorasi dalam kepanitiaan adalah ...
40.    Tujuan pokok penyelenggaraan apresiasi dan kreasi seni di sekolah adalah menjadikan masyarakat ...

Sabtu, 20 Juli 2013

Proses Pembuatan Film Animasi Shaun The Sheep

 
Assalamu’alaikum.Wr.Wb anak-anak Spenda| kalian Tahu, dalam dunia Animasi dikenal banyak cara dalam pembuatannya. Salah satunya adalah teknik Stop Motion yang mengunakan Clay, semacam tepung atau tanah liat. Nah teknik inilah yang digunakan dalam Proses pembuatan film Shaun The Sheep, Ya,, walaupun teknik ini termasuk teknik klasik dan primitif, namun jika di kerjakan secara profesional dan dengan ide-ide cerita yang menarik dan penyajian yang bagus, ternyata dapat menghasilkan film Animasi yang luar biasa.

Bagaimana tidak? Film animasi dari clay shaun the sheep ini banyak yang suka, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, Beneran.. “bapak aja suka nonton film ini” Haha. Ide cerita yang menarik dan karakter yang lucu-lucu , seakan membuat yang nonton selalu terhibur dan tertawa. Cuman disini, saya tidak akan membahas ide-ide ceritanya film ini, tetapi saya akan berbagi pengetahuan tentang sulitnya membuat film Animasi Stop Motion Shaun The Sheep, dan berikut ini photo-photo tahap proses pembuatan film animasi shaun the sheep : 

1. Pembuatan Story Board dan Story line
Setelah ide ceita di buat oleh scriptwritter, maka selanjutnya Story Boardmaker membuat Story Board dan Story Line. Walaupun teknologi IT sudah semakin canggih, tetapi para Story BoardMaker membuatnya secara maual dengan tangan. 

2. Persiapan Media dan Space

Rumput tiruan dilekatkan pada plat baja dan semua property termasuk rumah-rumahan, pohon-pohonan, meja, rerimbunan tanaman, dll dipasang magnet pada bagian dasarnya sehingga bisa melekat kuat pada rumput supaya posisi tetap terjaga. Latar belakang berupa layar dengan gambar sesuai dengan situasi scene dan didukung tata cahaya sedemikian rupa. Perlengkapan perbengkelan sepertinya sudah menjadi keharusan pada tahap ini.

3   3. Pembuatan Property dan Kostum
Semuanya dibuat manual menggunakan tangan oleh seorang Property Maker untuk menghasilkan bentuk yang seperti seharusnya. Inilah komentar dari Property Maker Helen Javes : “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. “Bahkan kaki meja dibuat manual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.” Pekerjaan Property maker bukan tanpa risiko. Jari teriris pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari lem adalah resiko pekerjaan sehari-hari.

4.    4.Pembuatan Model dan Tokoh
 Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung (tanah liat), maka disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau silikon yang beberapa didalamnya telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk dan tidak mudah patah saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian anggota tubuh dapat dilepas dan dipasang dan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian tubuh yang sama (mata, kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll) untuk memudahkan perubahan ekspresi karakter.

5. Pengaturan Ekspresi
 Ekspresi Wajah merupakan bagian yang penting untuk menggambarkan kondisi hati tokoh/karakter dalam hal ini Domba-domba kelompok dari shaun the sheep dan tokoh pendukung lainnya. Selain itu dengan adanya perubahan ekspresi diharapkan karakter akan terkesan lebih hidup. Perubahan Ekspresi dilakukan dengan mengubah bentuk kelopak mata, posisi titik hitam pada mata, bentuk mulut, tampilan gigi, telinga, rambut, dll. Sepertinya pada tahap inilah dibutuhkan ketelitian dan kesabaran paling ekstra karena kesalahan akan dapat mempengaruhi konsistensi karakter. 
6. Suku Cadang dan Penyimpanan
Kalau dilihat sekilas seperti kotak penyimpanan mainan anak-anak
 7. Pengaturan Posisi Karakter/Obyek (Stop Motion)

Sangat rumit, bukan? kebayang kan kalau misalkan kita menjadi salah satu dari kru mereka. Kudu sabar tentunya, tapi di balik semua itu hasilnya sangat bagus dan banyak di terima dan di gemari....
sumber : http://kodokngorekid.blogspot.com/2012/06/inilah-proses-pembuatan-film-animasi.html

Sabtu, 30 Maret 2013

Membuat Hiasan Dinding Dari Bahan Gips

Oleh Lendra Morjuangsah, M.Pd.

Gypsum merupakan bahan alternatif dalam materi pembelajaran seni rupa di sekolah. Bahan gypsum atau yang dikenal dengan istilah gips ini selain mudah dicari harganya juga relatif murah. Pada umumnya tepung gips biasa dijual di tempat-tempat tertentu seperti toko kimia atau bisa kita dapatkan di pengrajin profil atap rumah (yang biasa dipasang di atap rumah). Tepung gips per 1 kg nya dijual dengan harga Rp. 3000,-. sedangkan untuk satu karungnya dijual dengan harga Rp. 50.000,-. Jenis-jenis bahan gips lumayan banyak, salah satunya adalah gips casting. Gips casting biasanya paling banyak digunakan karena kualitasnya yang cukup bagus. Gips yang bagus biasanya berwarna putih bersih dan cepat kering ketika proses pencetakan.

Keunikan bahan Gips bisa menambah antusias siswa dalam belajar, karena mereka biasanya senang dengan media atau hal-hal yang baru. Gips biasanya digunakan untuk membuat karya seni cetak 3D, Contohnya seperti patung, relief, asbak, vas bunga, action figure (mainan), hiasan dinding dll.

Materi tentang praktek bahan gips ini cocok diajarkan di kelas 7 atau kelas 9. Di kelas 7 bisa digunakan sebagai alternatif untuk pengganti materi praktek keramik, dan di kelas 9 sebagai materi alternatif pembuatan patung.


Contoh Rencana Produk
Membuat Hiasan Dinding Dari Bahan Gips

Kelas          = 7 atau 9
Jenis karya = Seni Rupa Terapan (seni cetak 3D)
Bentuk        = Relief / 3D 
Bahan, alat  = 1 buah kemasan makanan/nasi (bahan styrofoam) ukuran kecil (harga Rp. 300,-)
                       lem kayu secukupnya
                       3 gelas tepung gips casting
                       Pewarna
                       Air
                       Tali Kawat
                       Ember
                       Pensil
                       Cutter, gunting
Teknik       = Menggambar, menggunting, menempel, mengecor, dan mewarna.

Langkah-langkah praktek
A. Persiapan
     Siapkan kelengkapan alat dan bahan praktek.

B. Proses Berkarya
     Kemasan nasi digunting menjadi dua bagian. Bagian tutup akan dipakai untuk wadah coran sedangkan bagian wadah nasi digunting menjadi beberapa bagian untuk kemudian digambari dan digunting kembali menjadi bagian-bagian kecil sesuai dengan pola gambar.
     Guntingan gambar kemudian disusun sedemikian rupa membentuk pola geometris dan ditempel ke bagian tutup kemasan (wadah coran). Diupayakan tiap guntingan ditempel dengan rapih dan betul-betul rapat agar tidak lepas atau bocor saat proses pengecoran.
Setelah gambar di tempel ke bagian tutup kemasan (wadah coran) lalu kita mulai mengolah gips. Campurkan 3 gelas tepung gips ke dalam ember dengan air secukupnya. Campuran gips dengan air ini harus dilakukan dengan cepat karena gips mudah kering. Diupayakan juga proses pencampuran diaduk dengan rata agar kualitas gipsnya bagus. Cairan coran gips jangan terlalu kental dan jangan pula terlalu encer.
     Jika coran sudah diaduk dengan rata, kemudian secepatnya dituangkan ke wadah coran yang sudah ditempeli gambar tadi. Tuangkan secara merata dan hati-hati. Ketika coran masih basah bisa kita celupkan tali kawat yang nantinya difungsikan untuk gantungan.Setelah dituangkan kemudian kita tunggu beberapa saat (10 menit) sampai coran betul-betul kering. Jika sudah kering lepaskan cetakan dengan coran gips yang sudah mengeras.

C. Proses akhir
Coran gips yang sudah mengeras kemudian dihias dengan cat supaya terlihat lebih indah.

Hasil cetak gips yang sudah diwarna siap untuk dipajang di dinding.







Kamis, 07 Februari 2013

Kerajinan Di Jawa Barat


No
Nama
Bahan
Teknik
Fungsi
Daerah
1
Bakul
Bambu
Anyam
Tempat Nasi
Raja Polah, Tasik Majalaya
2
Tempayan
Tanah Liat
Putar
Tempat Air/ Beras
Plered, Purwakarta
3
Tas Kulit
Kulit Domba
Jahit
Pelengkap Busana
Tarogong, Garut
4
Batik Mega Mendung
Canting, Malam, Kain Mori dan Pewarna/ Napthol
Tulis, Cap, Print
Bahan Pakaian
Trusmi, Cirebon
5
Wayang Golek
Kayu Lame
Raut
Boneka Pertunjukan
Pamulihan, Sumedang
6
Bongsang
Bambu
Anyam
Keranjang Tahu, Ubi, dan Tape
Ciakar, Pamulihan, Sumedang
7
Patung Pimitif
Kayu Albasiah
Pahat
Hiasan Pajangan
Cilenyi, Sumedang
8
Batik Khas Sumedangan
Canting, Malam, Kain Mori dan Pewarna/ Naptol
Tulis, Cap,Print
 Bahan Pakaian
Rancakalong, Sumedang
9
Batu Onyx
Batu Onyx
Kikir
Hiasan
Raja Polah, Tasik Malaya
10
Lukisan Logam
Logam
Tekan
Hiasan Dinding
Cirebon
11
Lukisan Bordir
Benang Bordir dan Kain
Bordir
Hiasan Dinding
Raja Galu, Majalengka
12
Genting, Batu Bata
Tanah Liat
Cetak
Bahan Bangunan
Jati wangi, Majalengka
13
Hulla Hop
Rotan
Ikat
Mainan Anak
Raja Polah, Tasik Malaya
14
Cobek Batu
Batu
Tatah
Peralatan Puma Tangga
Padalarang, Bandung
15
Pot Bunga
Tanah Liat/ Semen
Cor
Hiasan
Lembang, Bandung
16
Perangkat Gamelan
Logam dan Kayu
Tempa dan Ukir
Alat Musik Tradisional
Ci Herang, Sumedang
17
Batu Nisan
Batu dan Coran Semen
Cor/ Cetak
Makam
Nalegong, Sumedang
18
Senapan
Kayu dan Logam
Bentuk
Senjata
Cipacing, Sumedang
19
Wayang Cepak
Kayu lame
Raut
Boneka Hiburan
Cirebon
20
Tikar
Mendong dan Daun Pandan
Anyam
Alas Duduk
Raja Polah, Tasik Malaya
21
Payung Geulis
Kertas, Kayu, dan Cat
Lukis
Hiasan, Perlengakapan Upacara Adat
Raja Polah, Tasik Malaya
22
Kelom Geulis
Kayu dan Cat
Raut dan Lukis
Busana Adat,
Raja Polah, Tasik Malaya
23
Lukisan Pemandangan
Kanvas dan Cat Minyak
Lukis
Hiasan
Jelekong, Bandung
24
Lukisan Kaca
Kaca, dan Cat
Lukis
Hiasan
Trusmi, Cirebon
25
Celengan Ayam Jago
Tana Liat
Pijat
Tempat Menabung/ Menyimpan Uang
Plered, Purwakarta
26
Boneka
Majun
Jait
Mainan Anak/ Hiasan
Cikampek, Karawang
27
Golok
Logam
Tempa
Senjata
Manon Jaya,Tasik Malaya
28
Layang-Layang
Kertas dan Bambu
Tempel
Mainan
Cipacing, Sumedang
29
Sepatu Kulit
Kulit Domba
Jahit
Alas Kaki
Cibaduyut, Bandung
30
Batik Garutan
Canting, Malam, Kain Mori dan Pewarna/ Naptol
Tulis
Bahan Pakaian
Garut
31
Sangkar Burung Perkutut
Kertas, Bambu, Kayu dan Cat
Lukis
Sangkar Burung
Limbangan, Garut
32
Batik Paseban
Canting, Malam, Kain Mori dan Pewarna atau Napthol
Tulis
Bahan Pakaian
Cigugur, Kuningan
33
Patung
Pohon Kelapa
Pahat
Hiasan
Depok, Bogor
34
Suling Bambu
Bambu Tamiang
Lubang
Alat Musik
Cicaheum, Bandung
35
Karinding
Bambu
Raut
Alat Musik
Parakan Muncang, Sumedang
36
Kendang
Kulit Kerbau dan Kayu Nangka
Pahat
Alat Musik
Cilewo, Karawang
37
Bebegig Sukamantri
Kayu dan Ijuk
Pahat
Upacara Adat
Sukamantri, Ciamis
38
Bingkai Foto
Kerang
Ronce
Bingkai foto
Pangandaran
39
Plafon
Gypsum
Cor
Bahan bangunan
Tanjungsari, Sumedang
40
Lemari Jati
Kayu Jati
Ukir
Tempat Baju
Setia Budi, Bandung
41
Topeng Cirebon
Kayu Lame
Ukir
Hiasan
Plered, Cirebon
42
Iket Cigugur
Kain Batik
Batik
Ikat Kepala
Cigugungur, Kuningan
43
Mainan Orang Sunda
Bambu
Bentuk
Mainan
Cimenyan, Subang
44
Kain Tenun
Kapas
Tenun dengan ATBM
Kain
Majalaya, Bandung
45
Baju Pantai
Kain
Celup dan Ikat
Pakaian
Pangandaran, Ciamis
46
Gantungan Kunci
Liqual
Cetak
Aksesoris
Cicadas, Bandung
47
Spanduk
Kain dan Cat Sablon
Sablon dan Lukis
Media Informasi
Suci, Bandung
48
Syal
Benang
Rajut
Aksesoris
Cigondewah, Bandung
49
Cincin Batu Aji
Batu Aji
Sepuh
Perhiasan
Sukaraja, Sukabumi
50
Golok
Besi
Tempa
Senjata
Galonggong, Garut